BPKAD
Balikpapan — Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar Rapat Kerja Semester I Tahun 2025 pada Sabtu, 2 Agustus 2025, bertempat di Ruang Kruing, Hotel Novotel Balikpapan. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh unsur struktural BPKAD mulai dari Kepala BPKAD, Sekretaris, para Kepala Bidang, Sub Bidang, staf, hingga bagian sekretariat.
Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian kinerja semester pertama, menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029, merancang Rencana Kerja (Renja) 2026, memperbarui tupoksi ASN, melakukan rasionalisasi anggaran 2025, menyusun anggaran perubahan, serta menindaklanjuti hasil LHP BPK dan pemantauan MCP KPK.
Dalam arahannya, Kepala BPKAD Kukar, Sukotjo, S.E., menekankan pentingnya membangun kompetensi dan karakter ASN, yang mencakup motivasi, watak, pengetahuan, keterampilan, serta adab. Hal ini dinilai sebagai kunci utama untuk mencapai kinerja yang maksimal.
Sejumlah hal strategis dibahas oleh masing-masing bidang, antara lain:
Sekretariat: Penetapan target IPKD 2025–2030, pengumpulan data kinerja lintas bidang, serta rasionalisasi anggaran dengan efisiensi sebesar Rp2,9 miliar dari target Rp13 miliar.
Bidang Perbendaharaan: Evaluasi temuan BPK, penyusunan SOP baru, dan kebutuhan pembaruan sistem SP2D untuk mencegah pembayaran ganda.
Bidang Anggaran: Penyesuaian terhadap surat edaran Sekda tentang belanja pegawai, serta pemutakhiran input belanja pegawai di sistem SIPD.
Bidang Akuntansi: Opsi penyelesaian piutang ASN, pentingnya tetap menagih piutang kadaluarsa, serta pembahasan kapitalisasi aset dan aturan penghapusan piutang sesuai regulasi terbaru.
Bidang Aset Daerah: Penilaian positif atas capaian pengelolaan BMD, namun tetap diiringi dengan catatan perbaikan seperti perlunya inventarisasi pihak ketiga, penelusuran sewa BMD, serta dorongan untuk sertifikasi tanah menjadi indikator BPN.
Rapat ditutup dengan penegasan kembali dari Kepala BPKAD agar seluruh ASN meningkatkan kompetensi, adab, serta adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. Ia juga menyampaikan optimisme bahwa APBD Kukar 2026 tetap aman, karena daerah masih memiliki cadangan anggaran sebesar Rp1,3 triliun.